Recuitment Modelling
Konsep recruitment modelling :Model kebutuhan menjembatani antara
deskripsi sistem secara umum dengan model perancangan
Tujuan utama model kebutuhan:
–
Menjelaskan
apa yang dibutuhkan oleh customer
–
Menjadi
dasar bagi perancangan PL
–
Menjadi
referensi dalam melakukan validasi kebutuhan
Metode: terstruktur (structured analysis –
SA) & berorientasi objek (object oriented analysis – OOA)
Prinsip recruitment modelling : Model yang dibuat harus fokus pada
kebutuhan yang relevan dengan domain permasalahan à WHAT ,Setiap model kebutuhan harus
bisa dilacak ke model perancangan à traceability. Setiap elemen
dalam model kebutuhan harus mampu memperjelas pemahaman secara utuh terhadap
kebutuhan PL à
domain masalah, fungsionalitas dan perilaku system. Minimalisasi kopling à antar klas. Memastikan bahwa model
kebutuhan memiliki nilai manfaat untuk seluruh stakeholders. Model
dibuat sesederhana mungkin à notasi yang sederhana, non duplikasi informasi.
Tipe-tipe recruitment modelling
·
Scenario-based
models
o
Berdasarkan
sudut pandang actor
·
Data
models
o
Menjelaskan
domain informasi dari masalah
·
Class-oriented
models
o
Merepresentasikan
klas-klas yang relevan dengan kebutuhan PL
·
Flow-oriented
models
o
Merepresentasikan
proses dan data dari sistem
·
Behavioral
models
o
Merepresentasikan
perilaku sistem berdasar event
A. Pemodelan Terstruktur
Pertama kali dipopulerkan oleh T. DeMarco
(1979) à Structured
Analysis and System Specification. Perluasan notasi untuk kebutuhan
real-time systems oleh Hatley dan Pirbhai (1987) – SA/RT à Strategies for Real-Time System
Specification.
·
Elemen-elemen pemodelan
Komentar
Posting Komentar